Pelestarian Bahasa Sasak, Samawa dan Mbojo Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu

Puji Retno Hardiningtyas.

MATARAM – Sasaran pelestarian dan pengembangan Bahasa Sasak, Samawa dan Mbojo di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024 lebih difokuskan kepada generasi penutur muda atau penutur jati muda. Salah satu kegiatannya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M.Hum, kepada lombokraya.com seusai menutup kegiatan “Rakor Antarinstansi dan Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Model Pembelajaran Bahasa Daerah Sasak, Samawa, dan Mbojo di Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Hotel Santika, Rabu (31/1).

Kegiatan yang berlangsung mulai 29 Januari 2024 tersebut dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,  Imam Budi Utomo, melalui ruang zoom dan dihadiri oleh Pj. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi

Baca juga: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kuatkan Implementasi Revitalisasi Bahasa Daerah Sasak, Samwa dan Mbojo

Sebelumnya Puji Retno menjelaskan bahwa program pelestarian kepada penutur jati muda tidak terlepas dari peran 251 orang guru master se-NTB yang terdirias atas guru SD, Kelompok Kerja Guru (KKG), SMP, SMA, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), kepala sekolah, komunitas dan kepala dinas terkait.

Para guru master tersebut sebelumnya mengikuti pelatihan dan bimtek dari Kantor Bahasa NTB, setelahnya guru master mengimbaskan kepada peserta didik dengan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing kabupaten/kota.

Festival Tunas Bahasa Ibu, yaitu lomba yang dirangkum dalam model pembelajaran di sekolah, diselenggarakan di setiap kabupaten dan kota di NTB. Penyelenggaranya adalah masing-masing pemkab/pemkot.

Tujuh mata lomba yang dilombakan adalah menulis/membaca aksara, menulis pantun, menulis cerpen, tembang, pidato, komedi dan menulis puisi.

“Setelah festival tingkat kabupaten  dan kota barulah festival tingkat provinsi, kami (Kantor Bahasa NTB) yang melaksanakan. Jadi festival tingkat provinsi merupakan seleksi tingkat kabupaten/kota,” kata Puji Retno.

Dari kegiatan ini diharapkan pihak pemangku kebijakan seragam dalam melaksanakan lomba sebab sudah diatur dalam juknis.

Juara tingkat Provinsi NTB akan diikutkan di Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat nasional yang diselenggarakan tanggal 2 sd 5 Mei 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Pada festival tingkat nasional ini setiap daerah mengirimkan 28 pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat provinsi yang diselenggarakan tahun 2023.

“Pemenang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat NTB tahun 2023 sebanyak 46, tapi karena yang dikirim ke Jakarta 28 orang pemenang, maka kami melakukan seleksi lagi,” kata Puji Retno.(res)

Related posts